Nyaris tiap-tiap hari senantiasa ada berita perihal mualaf. Sebaliknya, kita juga kerap mendengar berita perihal kristenisasi yang makin marak dengan beragam jenis-jenisnya. Apalagi, kristenisasi saat ini telah mengincar anak-anak TK. Layaknya yang kudapati pada seorang anak didikku...
Hari itu, di dalam keasyikannya bermain dengan teman-temannya, saya terkaget-kaget lihat stiker yang tiba-tiba dikeluarkan serta dengan bangga diperlihatkan padaku serta teman-temannya. Begitu kagetnya diriku, seluruh sticker yang ia bawa yaitu gambar-gambar kristiani layaknya salib, gereja, bunda maria, serta sejenisnya.
Area didik kami yang notabene yaitu berbasis keislaman jelas amat bertentangan dengan perihal itu. Sekonyong-konyong saya segera memutar otak di waktu yang mendesak itu untuk melacak langkah menjelaskan pada anak-anak dengan langkah yang sebijak-bijaknya dikarenakan teman-temannya yang lain telah antusias dengan stiker tersebut.
Alhamdulillah, dengan penjelasan serta diskusi mudah dengan mereka, selanjutnya mereka dapat tahu serta stiker itu lalu mereka serahkan padaku. Sebagai gantinya, saya lantas membelikan mereka stiker yang bernuansa islam. pyuhfffff... anak-anakku...
selidik punya selidik, nyatanya stiker tersebut ia bisa dari neneknya.
Supaya lebih jelas, saya segera mengklarifikasi orang tuanya. dari mereka, saya mendapatkan penjelasan bahwa waktu ia jalan-jalan berbarengan neneknya satu waktu, Anak didikku itu menghendaki dibelikan stiker tersebut. si nenek tanpa pikir panjang membelikannya tanpa lihat apakah itu sesuai atau tidak untuk cucunya.
Banyak pelajaran yang dapat di ambil dari perihal tersebut baik oleh pihak orang tua ataupun saya sendiri sebagai seorang pendidik. untuk orang tua, tidak terkecuali nenek kakek atau saudara, sebaiknya betul-betul selektif saat memberikan mainan maupun permainan ( game ) pada anak dikarenakan anak-anak yaitu imitate yang handal serta amat mudah untuk didoktrin.
Lantas apa mereka kelak, itu lalu amat bergantung pada pembentukan kita pada mereka sejak awal, di periode umur awal yang disebut golden age mereka.
untuk beberapa pendidik, pemberian info yang mudah serta logis untuk anak perihal ada berbagai macam agama, tanda-tanda, rutinitas, serta alasan kenapa masih banyak agama juga amat mutlak untuk mereka. Bila kita cuma menanamkan pada mereka untuk cinta islam namun tidak berikan gambaran yang lain bahwa ada agama lain tak hanya islam cuma dapat bikin mereka tidak paham serta iya-iya saja waktu terima perihal baru terlebih menarik untuk mereka. apalagi, yang di kuatirkan bila kita memaksa anak untuk cinta islam dengan mencekoki mereka dengan apa itu syahadat, rukun islam, rukun iman, shalat, dan sebagainya tanpa mereka ketahui kenapa mesti mengerjakannya, apalagi yang lebih kronis bila mereka tidak tahu apa sih islam itu.
Tanpa kita sadar kerapkali kita ( beberapa guru serta orang tua ) mengajari mereka perihal Islam serta seabrek yang lain serta kita telah senang bila mereka akan mengerjakannya. Namun mungkin saja mereka akan mengerjakannya dikarenakan imitate yang tinggi pada mereka atau “takut”. mereka belum pasti tahu alasan kenapa mesti lakukan seluruh itu.
namun, apa pun itu memiliki bentuk yang sangat mutlak yaitu janganlah panik, dikarenakan kepanikan kita kadang-kadang justru bikin kita terlampau keras pada mereka sampai berikan putusan yang mereka tidak tahu, nurut demikian saja. seluruh pergantian serta perubahan yang berlangsung pada anak itu lumrah serta tersebut sistem. bergantung bagaimana kita, guru, orang tua, serta orang-orang di lebih kurang mereka– menyikapi tiap-tiap perubahan mereka.