Sesuatu situs reportase popular di Amerika Serikat ( AS ) motherjones. com, baru-baru ini, melansir langkah FBI menjebak muslim. sebaliknya, biro penyelidik federal as itu justru melepas orang yang sudah ada didalam daftar kontra-terorisme
Nama Tamerlan Tsarnaev sesungguhnya telah masuk didalam daftar kontra-terorisme, 2011 lantas. pada th. yang sama moskow juga mengemukakan peringatan sama pada FBI mengenai tamerlan. tetapi, FBI menyimpulkan bahwa Tamerlan tidak beresiko. FBI justru mengincar Rizwan Firdaus yang tinggal tepi'>di tepian kota boston berbarengan orang tuanya.
Sejak serangan 11 september 2001, prioritas utama FBI yaitu mencegah serangan teror berlangsung di AS. tiap-tiap th.
FBI memperoleh pasokan dana dari pemerintah sebesar 3, 3 miliar dolar.
Untuk melaksanakan kiat itu, FBI merekrut 15 ribu informan yang disusupkan ke didalam komunitas-komunitas muslim di seluruh AS. informan-informan tersebut datang dari beragam profesi, terhitung dokter serta pegawai toko.
Menurut FBI, salah seorang informan tahu bahwa firdaus dulu berkhayal pingin meledakkan capital hill ( gedung kongres ) memakai pesawat mainan dipenuhi bahan peledak yang dikendalikan dari jarak jauh.
Informan FBI tahu firdaus cuma berkhayal, dikarenakan lulusan kampus northeastern itu tidak mempunyai senjata serta apalagi dia tidak paham dimana beli bahan peledak. tetapi, informan FBI tersebut jadi terus mendorong firdaus supaya dapat mewujudkan mimpinya itu. ia lalu berikan 4 ribu dolar as pada rizwan untuk beli pesawat mainan f-86 sabre yang dilengkapi alat pengendali jarak jauh, 11, 3 kilogram bahan peledak type c-4 palsu, serta tiga granat tidak aktif.
Pada Mei 2011, Firdaus berangkat ke Washington DC untuk mengamati sasarannya. Dia ingin mempelajari lokasi mana yang tepat untuk menerbangkan pesawat mainan bermuatan bahan peledak palsu itu. Nah, saat itulah FBI merekam secara diam-diam kegiatan Firdaus ini.
Akhirnya enam bulan kemudian FBI menangkap Firdaus dengan tuduhan berencana meledakkan gedung pemerintah dan memiliki bahan peledak untuk kegiatan teror.
Pengadilan memutus Firdaus bersalah dan dia divonis 17 tahun penjara.
FBI telah memenjarakan orang tak bersalah yang dijebak dan dibiayai. Mereka malah membiarkan Tamerlan meledakkan bom di Boston, pekan lalu.